Lokakarya Kesadaran atas Praktik Merekam
Pada 11 Oktober 2024, kami mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu fasilitator seri lokakarya daring di rangkaian kegiatan residensi MENAKAR, MENELUSUR yang diiniasi oleh Tepian Kolektif, sebuah pergerakan kolektif yang berfokus pada pengarsipan seni dan budaya Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dengan pendekatan multidisiplin yang intuitif dan reflektif.
Kami menjadi salah satu fasilitator dalam sesi lokakarya bertajuk Meruang, Mewarga.
“Lokakarya sesi ini sebagai pengantar para peserta residensi sebelum melakukan residensi di daerah mukimnya masing-masing. Bagaimana melakukan pertemuan, dialog dan pertukaran yang bermakna. Bagaimana sikap kita saat menangani pola kerja dan pendekatan baru, spekulasi, serta ketidakpastian? Bagaimana kita bisa belajar dari negosiasi dan pertemuan baru? Bagaimana kita dapat menganggap kesalahpahaman juga sama menariknya dengan pemahaman?”
Kami berbagi pandangan tentang kesadaran atas praktik merekam melalui proyek-proyek yang telah kami terbitkan. Tentu yang memiliki kaitan dengan peroslan ruang dan warga. Ada empat proyek yang kami bawa untuk jadi pemantik diskusi bersama, Trash Fish karya Humaidy Kenedy, As the Road Ends, the Wind Blows karya Kurniadi Widodo, Sebelum Semua Pucat Pasi karya Vandy Rizaldi, dan Periphery of the Wind karya Reza Kutjh, Riskya Duavania, Alwan Brilian.
Lokakarya daring selama dua jam ini berjalan dengan lancar. Ada satu hal yang disadari bersama bahwa kesadaran dalam merekam sejatinya perlu diaktifkan dan dibuat program jika berkenaan dengan tindakan pengamatan yang mendalam.
Terima kasih banyak kepada Tepian Kolektif dan para peserta residensi: Redi Andison (Tanjung Redeb, Kaltim), Datu Diky Afreza (Tanjung Redeb, Kaltim), Maya Rumpe (Tanjung Redeb, Kaltim), Rosyidah (Tanjung Redeb, Kaltim), Nurrachma Dinda K (Tanjung Selor, Kaltara), Arif Maulana (Tarakan, Kaltim), Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara (KTT/Malinau, Kaltara.