SAREKAT SIKAP

Peluncuran zine kompilasi pasca tur Utara-Selatan yang diinisiasi oleh Indisczine Partij.

Ketika mengulang ucap Landscape, yang terlintas pertama adalah sebuah warna; Hijau.

Landscape dan hijau adalah kesatuan yang bisa ada bahkan sejak dalam pikiran, apalagi untuk yang hidup di Indonesia. Sejak sekolah dasar, lebih dari satu guru yang memperkenalkan Indonesia sebagai sebuah negara Agraris. Sebuah negara di mana petani dan hijau sawahnya menduduki posisi penting di dalam citranya. Sejak sekolah dasar pula citra tersebut diabadikan oleh tidak sedikit anak dalam bentuk gambar pemandangan sepasang gunung dengan matahari mengintip di tengahnya beserta jalan atau sungai yang membelah hamparan sawah di bawahnya. Berapa anak yang menggambar hamparan sawah dengan warna selain hijau? Terpujilah mereka.

Kita adalah generasi yang sudah bukan kanak lagi sehingga sudah punya suatu bahan yang menjadi dasar pertimbangan kini dalam memandang ulang pemandangan. Bagaimana alam dimaknai sebagai lingkungan hidup. Bagaimana setiap orang mempunyai alamnya masing-masing yang tidak asing, sehingga tidak perlu lagi menempuh perjalanan yang jauh. Seperti dunia yang saat ini sudah memampat di layar telepon genggam pribadi.

Pernah mencoba melakukan perjalanan ke olx.co.id? Ada banyak pemandangan yang bisa ditemukan di situs jual beli online tersebut. Salah satunya pemandangan yang baru-baru ini ditemui di sisi barat Yogyakarta. Pemandangan yang mempunyai dasar pembangunan. Atas nama pembangunan, apa yang telah ada ditiadakan. Sedangkan apa yang belum ada di-ada-ada-kan. Di dalamnya, nampak kesibukan orang-orang yang berkepentingan untuk memfasilitasi suatu kelas. Menjual nilai dari hunian di dekat lahan bandara yang akan dibangun. Seorang calon pembeli dirayu untuk membeli rumah, yang bahkan belum ada wujudnya. Sejauh mata memandang, hanya ada orang jualan tanah, tanah, dan tanah. Apa kabar gambar sawah?

Ketika mengulang ucap Landscape, yang terlintas setelahnya adalah sebuah warna; Merah.

SOKONG!