SOKONG! di Ubud Writers & Readers Festival 2024
Kurnia Yaumil Fajar (Nia) mewakili SOKONG! terlibat dalam beberapa sesi diskusi di rangkaian program Ubud Writers & Readers Festival pada 24-27 Oktober 2024.
Terbagi dalam dua kategori program: Main Program dan Festival Club, Nia terlibat perbincangan dengan beberapa pegiat literasi yang berbeda-beda setiap harinya.
Setiap malam sejak 24-26 Oktober 2024, Nia menjadi moderator Festival Club bertajuk Shutter Stories, sebuah program berbagi pengalaman dan wawasan kreatif tentang seni memadukan narasi dan fotografi.
Nia juga terlibat dalam dua diskusi panel di program utama, yaitu The Uncharted Pages dan Obsessed with Books.
Shutter Stories Friday, bersama Penulis perjalanan Indonesia Agustinus Wibowo dan penyair-fotografer M. Aan Mansyur
The Uncharted Pages: Independent Publishing
Para penerbit mengeksplorasi lanskap penerbitan independen modern yang terus berkembang, berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi, termasuk mengatasi keterbatasan finansial, kejenuhan pasar, dan transformasi digital dalam literatur. Mulai dari menikmati kebebasan berinovasi hingga menyokong berbagai suara kreatif. Bagimana penerbit independen membentuk dunia literasi, mengatasi rintangan dan merayakan kesuksesan mereka dalam membawa perspektif segar dan unik kepada para pembaca.
Pembicara panel ini meliputi Megan Patty, seorang penerbit dan penulis; Kurnia Yaumil Fajar dari platform penerbitan fotografi SOKONG!; Juli Sastrawan dari penerbit independen Partikular; dan Syarafina Vidyadhana, seorang spesialis bahasa dan penerbit independen Cahyati Press. Diskusi akan dimoderatori oleh Kelly Falconer, pendiri Asia Literary Agency.
Menerbitkan buku fisik memiliki nilai yang unik, memantik percakapan dan menciptakan kesan dan obsesi yang bertahan lama. Begitu istimewa, buku fisik menawarkan pengalaman taktil yang konon dapat meningkatkan pemahaman hingga delapan kali lebih efektif dibandingkan e-reader dan menumbuhkan koneksi yang lebih dalam serta pemahaman yang lebih baik tentang konten bacaan. Apa yang membuat menulis buku lebih menarik daripada menciptakan musik atau mengeksplorasi bentuk ekspresi seni lainnya? Dalam panel ini, bersama-sama merayakan seni penerbitan buku dan pentingnya menjaga buku cetak sampul kertas agar tetap hidup di era digital yang terus berkembang.
Pembahas topik ini adalah Palani Mohan, fotografer lepas asal Australia; Kurnia Yaumil Fajar dari platform penerbitan fotografi SOKONG!; dan Edwina Preston, seorang penulis dan musisi. Dimoderatori oleh penerbit, penulis, dan peneliti Megan Patty.